Sejarah dan Latar Belakang Kebumen Mengajar

Baca Juga

Kebumen Mengajar adalah salah satu komunitas besar yang sudah memiliki nama di Kebumen. berisi anak muda yang berasal dari Kebumen, Jogja, bahkan Banyumas yang gemar menjelajah perbatasan dan pelosok Kebumen untuk berbagi sukacita dengan anak - anak perbatasan. Berikut adalah sejarah dan latarbelakang dari komunitas yang hits dikalangan anak muda, Kebumen Mengajar

Kebumen Mengajar lahir diawali dengan pembentukan sebuah komunitas yang bernama Komunitas Peduli Pendidikan Kebumen (KPPK) pada tahun 2013. KPPK sendiri dibentuk oleh Syaefudin Marzuki, mahasiswa FH UGM angkatan 2011 yang berasal dari kecamatan Sempor bersama beberapa rekan mahasiswa dari UGM dan UNY yang berjumlah kurang dari 10 orang. Latar belakang pembentukan KPPK adalah keresahan mereka atas minimnya kontribusi nyata mahasiswa asal Kebumen bagi Kabupaten Kebumenya sendiri. Ketika melihat begitu aktifnya mahasiswa asal Kebumen membantu dan berkegiatan sosial bagi masyarakat di lingkungan kampusnya, akan tetapi tidak diimbangi dengan gerakan untuk membantu masyarakat di Kabupaten Kebumen yang pada dasarnya merupakan kampung halaman mereka sendiri. Berangkat dari keresahan itulah dibentu sebuah Komunitas yang mampu mewadahi mahasiswa untuk berkontribusi nyata bagi Tanah Kelahiranya. Bidang Pendidikan diambil sebagai ranah kegiatanya karena mahasiswa identik dengan pendidikan, sementara kita tahu pendidikan di Indonesia dan Kebumen pada khususnya masih banyak memiliki permasalahan dan membutuhkan perhatian.
Pada awal berdiri, sekitar rentang waktu 2013 � 2014, KPPK masih berfokus untuk mencari dan mengumpulkan relawan-relawan yang memiliki idealisme dan pandangan sama dengan komunitas ini. Komunitas ini juga aktif mencari arahan dan bimbingan dari orang-orang yang memang memiliki kepedulian di bidang Pendidikan dan telah melakukan kontribusi yang nyata. KPPK aktif melakukan sosialisasi kepada Perkumpulan-perkumpulan Mahasiswa asal Kebumen di berbagai kota khususnya di Yogyakarta. KPPK juga masuk pada kegiatan-kegiatan sosialisasi kampus-kampus kepada para siswa SMA di Kabupaten Kebumen seperti acara Kebumen Campus Fair (KCF) dan juga Bakti Alumni Sago (BAS). Pada rentang waktu itu, KPPK cukup mendapat perhatian dari beberapa mahasiswa yang memang memiliki kepedulian di bidang Pendidikan dan juga memiliki kecintaan terhadap Kebumen. Akan tetapi tidak sedikit juga rekan-rekan mahasiswa yang memandang sinis terhadap komunitas ini karena memang belum memiliki bukti nyata dari kegiatan utamanya.
 
 Pada tanggal 31 Januari 2015, setelah melalui masa sosialisasi dan pengumpulan relawan selama hampir 2 tahun, akhirnya KPPK melakukan kegiatan nyata bertajuk Gerakan Berbagi Keceriaan dengan tujuan yaitu sekolah yang berada di pelosok Kabupaten Kebumen. Sekolah tersebut adalah SD N 4 Kedungwringin, Kecamatan Sempor. Kegiatan inilah yang menjadi awal dari kegiatan resmi yang sesuai dengan tujuan pembentukan komunitas ini. Kegiatan kunjungan ini dilangsungkan selama 2 Hari dengan jumlah relawan sebanyak 10 Orang yaitu :
1. Syaefudin Marzuki (UGM 2011) 
2. Roja Fuad N (UGM 2012)
3. Umar sidiq (UGM 2011)
4. Amir sidiq (UGM 2011)
5. Almas Shabrina (Poltekkes Jakarta 2013)
6. Dinar Tri A (UGM 2012)
7. Putri Rorisa (UNY 2013)
8. Thoifah Asri Andini (UNS 2013)
9. Novita Kurniawati (UNS 2013)
10. Dika (UNS 2013)
Kegiatan pertama KPPK ini berjalan sangat sukses dalam kesederhanaan. Lokasi Sekolah yang harus menyebrangi derasnya arus sungai tanpa jembatan, jalan yang terjal dan licin, musim hujan pada saat itu sehingga membuat relawan harus berjalan kaki sekitar 30 menit, menjadi momentum yang sangat luar biasa bagi perjalan komunitas ini. Setelah kesuksesan pada kegiatan tersebut, KPPK bak mendapat efek domino yang sangat luar biasa. Dengan publikasi sederhana hasil kegiatan melalui media sosial twitter, banyak sekali orang yang menanyakan tentang Komunitas ini dan kegiatanya. Mereka sangat tertarik dan ingin bergabung dengan komunitas ini setelah melihat hasil kegiatan pertama di SD N 4 Kedungwringin tersebut. Akhirnya KPPK dengan tangan terbuka menerima setiap orang yang ingin bergabung, tidak hanya dari kalangan Mahasiswa, akan tetapi pelajar SMA dan juga umum sangat dipersilahkan. 
Menerima masukan dan saran dari berbagai pihak, penggunaan nama KPPK dirasa terlalu kaku dan birokratis, hampir menyerupai nama Komisi Pemberantasan Korupsi Indonesia. Akhirnya dipilih nama komunitas yang lebih luwes dan gampang dicerna yaitu Kebumen Mengajar. Kebumen Mengajar dipilih karena fokus kegiatan komunitas ini adalah mengajar di pelosok wilayah Kabupaten Kebumen. Selain itu komunitas ini juga memiliki kesamaan dengan gerakan yang lebih besar yaitu Indonesia Mengajar. Sehingga pemilihan nama Kebumen Mengajar dirasa dapat membawa semangat pengabdian Indonesia Mengajar dalam lingkup yang lebih kecil yaitu Kabupaten Kebumen. dan hingga saat ini, Kebumen Mengajar tetap menjadi nama dari komunitas ini yang tetap diharapkan mampu membawa angin segar bagi dunia Pendidikan di Kebumen dan juga dunia kepemudaan di Kebumen.
 
 
Sumber : Kebumen Mengajar
Previous
Next Post »