Baca Juga
TEORI BELAJAR YANG MELANDASI PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRAIF
� PENERAPAN MODEL TEMATIK INTEGRATIF
Penerapan pendekatan tematik integratif membutuhkan persiapan dan kompetensi yang memadai. Clark (2005) menjelaskan untuk merancang dan melaksanakan kurikulum integratif diperlukan syarat � syarat sebagai berikut:
1. Filosofi
2. Mengembangkan staf
3. Komunitas belajar yang mendukung (supportive learning communities)
4. Kepemimpinan yang berdedikasi
1. FILOSOFI
Perencana dan pelaksana kurikulum harus memahami filosofi dan teori yang melandasi pembelajaran integratif dan berpusat pada siswa, dan filosofi dan teori pembelajaran. Penerapan sebuah metode pembelajaran harus didasari pada teorinya. Penguasaan filosofi dan teori yang kuat, memberikan keyakinan keberhasilan pelaksanaanya.
2. MENGEMBANGKAN STAFF
Staff dalam konteks ini adalah semua pemangku kepentingan pendidikan, Kemendikbud, Dinas Pendidikan, LPMP, Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Guru, dan Tenaga Kependidikan. Pada tataran pelaksanaan kegiatan kesekolahan sehari � hari, yang terlibat secara langsung adalah LPMP, Pengawas Sekolah, dan Guru.keempat unsur ini dituntut untuk mengusai filosofi dan teori pembelajaran tematik integratif, dan srategi pembelajaran dari sisi keluasan yang ada di dalamnya. Mekanisme pemeliharaan dan pengembangan kompetensi yang sering dengan jabatan fungsional yang diembannya dilakukan secara sistematis.
3. KOMUNITAS BELAJAR YANG MENDUKUNG (Supportive Learning Communities)
Sekolah sebagai organisasi dituntut untuk menjadi organisasi belajar (learning organization).
4. KEPEMIMPINAN YANG BERDEDIKASI
Peran pemimpin dalam sebuah organisasi adlah menciptakan visi, membangun tim, memberikan penugasan, mengembangkan orang, dan memotivasi anak buah (Arjanti,2012).
� HAMBATAN PENERAPAN KURIKULUM TEMATIK INTEGRATIF
Penerapan kurikulum tematik integratif membutuhkan kesiapan pemangku kepentingan dalam merenccanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi. Venville(2009:4) mengidentifikasi hambatan dalam penerapan kurikulum Tematik Integratif, yaitu :
1. Faktor guru, yaitu pengetahuan dan kualifikasi materi pelajaran/subject matter, pengetahuan isi pedagogial, kepercayaan tentang dan pengalaman sekolah, sebagaimana isi praktik pembelajaran selama ini;
2. Faktor kontekstual, yaitu kebijakan administratif, panduan kurikulum, proses penilaian dan pelaporan, dan tradisi sekolah.
Kesuksesan penerapan kurikulum tematik integratif ditentukan oleh kesiapan dalam mengeliminir hambatan tersebut.
� PENGEMBANGAN KONSEP PEMBELAJARAN
Perkembangan konsep pembelajaran. Seperti yang dialami saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan saat ini semakin cepat, tanda-tandany yaitu:
1. pengajaran sama artinya dengan kegiatan mengajar; kegiatan mengajar dilakukan oleh guru untuk menyampaikan pengetahuan kepada siswa. Dalam konsep ini guru bertindak dan berperan aktif, bahkan sangat menonjol dan bersifat menentukkan segalanya.
2. pengajaran merupakan interaksi mengajar dan belajar; pengajaran berlangsung saling memperngaruhi antara guru dan siswa dan menimbulkan berbagai interaksi.
3. pengajaran sebagai suatu sistem; pengajaran adalah suatu sistem yang luas yang mengandung dan dilandasi oleh berbagai dimensi, yaitu :
a profesi guru
b pertumbuhan dan perkembangan siswa
c tujuan pendidikan
d program pendidikan dan kurikulum
e perencanaan pengajaran
f strategi belajar mengajar
g media pengajaran
h bimbingan belajar
i hubungan antara sekolah dan masyarakat
j manajemen kelas
� MODEL PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013
Berdasarkan teori-teori belajar, dapat ditentukan beberapa pendekatan pembelajaran, berdasarkan pendekatan tersebut, dapat ditentukan beberapa model pembelajaran, diantaranya: model interaksi sosial, model proses informasi, model personal.
1. Model Interaksi Sosial (Social Interaction Model)
Model ini bedasarkan teori belajar Gestalt atau yang dikenal dengan Field Theory. Model ini menitikberatkan pada hubungan antara individu dengan masyarakat atau dengan individu lainnya.
2. Model Proses Informasi (Information Proessing Models)
Model ini berdasarkan pada teori belajar kognitif. Model ini berorietasi pada kemampuan siswa memproses informasi dan sistem � sistem tang daapat memperbaiki kemampuan tersebut. Pemrosesan informasi menunjuk kepada cara � cara mengumpulkan / menerima, menentukkan konsep � konsep, dan pemecahan masalah serta menggunakan simbol � simbol verbal dan non verbal. Model ini berkenaan dengan intelektual umum (general intelectual ability).
3. Model Personal (Personal Models)
Model pembelajaran ini bertitik tolak dari pandangan dalam teori belajar humanistik. Model ini berorientasi pada pengembangan diri sendiri, titik beratnya pada pembentukan pribadi individu dan untuk mengorganisasi realitanya yang rumit. Sasaran utama model pembelajaran ini adalah pengembangan pribadi atau kemampuan pribadi.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon